Arini (film)
Arini adalah film drama romantis Indonesia tahun 2018 yang disutradarai oleh Ismail Basbeth dan ditulis bersama Titien Wattimena berdasarkan novel karya Mira W. berjudul Masih Ada Kereta yang Akan Lewat. Film ini merupakan film kedua yang mengadaptasi novel tersebut setelah Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat yang disutradarai oleh Sophan Sophian pada tahun 1987. Arini dibintangi oleh Aura Kasih dan Morgan Oey sebagai pemeran utama. Film produksi bersama Matta Cinema dan Max Pictures ini sebagian besar direkam di Yogyakarta dengan lima hari di Jerman. Film ini tayang di bioskop Indonesia pada 5 April 2018. SinopsisArini menyibukkan diri dengan studi dan kariernya Jerman di usianya yang sudah menyentuh 38 tahun. Dalam sebuah perjalanan kereta, ia bertemu dengan seorang mahasiswa berusia 23 tahun asal Indonesia bernama Nick. Nick jatuh cinta dengan Arini begitu saja. Ia mengajak Arini berkenalan dan terus mendekatinya tanpa basa-basi. Arini yang mempunyai trauma masa lalu menanggapi dingin semua perlakuan romantis Nick. Sifat cuek dan dingin Arini justru membuat Nick semakin penasaran dengannya. Ia menyusul Arini pulang ke Indonesia dan meninggalkan kuliahnya di London untuk bertemu Arini yang kini menjabat sebagai CEO sebuah perusahaan. Arini merasa tidak pantas dicintai oleh Nick sementara Nick tak bisa jatuh cinta lagi pada perempuan lain selain Arini. Di Jakarta, Arini juga kembali bertemu mantan suaminya Helmi dan sahabatanya Ira. Nick berusaha mengubah penyesalan Arini tentang pertemuannya dengan Ira di kereta menuju Jogjakarta, yang kemudian mempertemukannya dengan Helmi. Bukan lagi tentang kereta ke Yogyakarta, tetapi menjadi ingatan tentang kereta di Jerman.[1][2] Pemeran
ProduksiBuku novel tahun 1982 Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W. kembali diadaptasi menjadi sebuah film setelah pada tahun 1987 Sophan Sophian membuat film Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat yang sukses baik secara komersil maupun kualitas.[3] Film yang diberi judul Arini ini dibuat dengan cerita yang lebih modern dengan Ody Mulya Hidayat sebagai produser dari Max Pictures dan Cornelio Sunny sebagai produser kretif dari Matta Cinema. Ismail Basbeth ditunjuk untuk menyutradarai sekaligus menulis skenario bersama Titien Wattimena. Film ini menjadi film kelima Basbeth yang sebelumnya lebih sering menyutradarai film dengan target festival seperti Another Trip to the Moon dan Mobil Bekas dan Kisah-Kisah Dalam Putaran.[4] Ia mengatakan tertarik untuk membuat film ini karena ingin menyampaikan gagasan yang ada pada cerita tersebut dan masih relevan untuk diangkat. Basbeth yang merupakan sutradara asal Yogyakarta melakukan penyesuian latar dari Jakarta menjadi Yogyakarta dengan sebab bahwa cerita Arini kemudian bisa saja terjadi di mana pun, bukan hanya Jakarta yang dahulu mungkin pusat segalanya.[5] Latar Amerika Serikat di versi film pertamanya juga diubah menjadi Jerman, sesuai latar pada cerita novel.[6] Selama proses produksi, Ismail Basbeth selaku sutradara melarang seluruh kru dan pemain untuk menonton film pertamanya maupun membaca novelnya.[7] Hal ini ditujukan supaya para kru dan pemain tidak terpengaruh dengan karya tersebut karena tujuan mereka tidak untuk menyaingi kualitas film sebelumnya dan berfokus untuk mengadaptasi novelnya.[8][9] Basbeth mengatakan ingin membuat film ini menjadi versi tersendiri yang lebih kekinian,[8] dengan menyatakan bahwa film ini adalah sebuah reboot, bukan remake.[6] Namun, Aura Kasih yang berperan sebagai Arini mengaku secara diam-diam membaca novel tersebut,[10] sedangkan Morgan Oey sebagai Nick membacanya setelah proses syuting selesai.[11] Film ini menjadi debut Aura Kasih sebagai pemeran utama film layar lebar.[12] Ia mengaku terkejut ketika mendapat tawaran untuk memperankan Arini, terlebih adanya beban karena tokoh Arini pada film sebelumnya diperankan oleh Widyawati dan berhasil meraih Piala Citra. Namun, dukungan Basbeth sebagai sutradara berhasil meyakinkan seluruh tim untuk membuat film ini dari nol semula.[13] Dalam pendalaman karakternya, Aura menaikan berat badan sebanyak 4 kg untuk mendapatkan penampilan Arini yang berusia 8 tahun lebih tua dari usianya saat itu.[14] Ia juga membawa kisah pribadinya untuk menguatkan karakter yang dimainkan.[10] Sedangkan Morgan Oey dalam memeran Nick banyak belajar dari adiknya yang menurutnya memiliki karakter mirip dengan Nick.[15] Proses workshop berlangsung selama seminggu untuk melakukan pendalaman karakter antara Aura dan Morgan. Mereka juga sempat menonton pertunjukan teater bersama untuk memunculkan keterikatan di mereka.[11] Proses pengambilan gambar utama dilakukan di dua negara dengan sebagian besar di Indonesia tepatnya Yogyakarta dan selama lima hari di Jerman tepatnya di Nürnberg dan Heidelberg.[16][17] Pada awalnya, lokasi yang dipilih untuk syuting di Jerman adalah Stuttgart, tetapi lokasi syuting diubah ke Nürnberg karena warga setempat menolak adanya proses syuting setelah sebelumnya terdapat proses syuting salah satu film Hollywood. Hal ini kemudian membuat tim produksi memindahkan lokasi syuting ke Nürnberg. Kru lokal yang bekerja untuk film ini menawarkan perekaman di kota Nürnberg dengan tetap mempertahankan lokasi naratif di Stuttgart, karena desain kota kedua lokasi tersebut cukup serupa. Namun, Basbeth memilih untuk memindahkan lokasi naratif ke Nürnberg supaya tidak timbul isu melakukan proses syuting secara diam-diam di Stuttgart.[18] MusikCharlie Meliala yang sebelumnya bekerja sama dengan Basbeth dalam film Another Trip to the Moon dan Mobil Bekas dan Kisah-Kisah Dalam Putaran kembali bekerja sama dengan mengisi skoring musik film Arini. Sedangkan, tiga lagu yang menjadi jalur suara film ini yaitu "Mencintaimu", "Do You Really Love Me", dan "Kaulah Segalanya" merupakan lagu aransemen ulang. "Do You Really Love Me" yang aslinya dibawakan oleh Bebi Romeo bersama Boyz II Men dalam film ini dinyanyikan oleh Morgan Oey.[19] Ia kembali bernyanyi setelah empat tahun sebelumnya pernah tergabung dalam grup musik Smash. Tawaran bernyanyi ini datang setelah syuting, dengan proses produksi lagu yang cepat karena awalnya Morgan hanya menandatangani kontrak sebagai aktor.[20] Selain itu, Aura Kasih yang merupakan seorang penyanyi juga mengisi lagu tema bersama Morgan dengan menyanyikan ulang lagu "Mencintaimu" dari Krisdayanti.[21] Kemudian, Claresta Ravenska menyanyikan ulang lagu "Kaulah Segalanya" yang dipopulerkan oleh Ruth Sahanaya.[22] PenayanganFilm Arini menggelar gala premiere di Epicentrum XXI, Kuningan pada 31 Maret 2018 dan ditayangkan secara teatrikal di bioskop Indonesia pada 5 April 2018.[14][23] Dikutip dari situs Film Indonesia, film ini mendapatkan total 177.206 jumlah penonton di akhir bulan April 2018.[24] PemasaranPoster resmi, cuplikan film, dan jalur suara diluncurkan pada 1 Maret 2018 dengan acara diadakan di Kemang Village XXI. Trailer film dirilis pada 16 Maret.[25] PenerimaanLeila S. Chudori dari Tempo menulis "skenario yang lemah yang tak berhasil menampilkan dialog-dialog yang meyakinkan bahwa pasangan ini sebetulnya memang duo yang jatuh cinta dengan hadangan soal psikologi."[26] Hal serupa juga ditulis oleh Nanda Indri Hariyati dari Bintang dengan menulis "dua bintang utama dalam film berdurasi 83 menit ini seolah jalan sendiri-sendiri. Kemistri keduanya terasa tak terikat, meskipun keduanya berhasil membawakan perannya masing-masing."[27] Sedangkan Stanley Widianto menulis untuk The Jakarta Post menyatakan bahwa "mungkin Arini versi baru ini tidak mencapai kualitas yang sama seperti aslinya, karena lanskap perfilman Indonesia telah sangat berubah. Namun, pengulangan kontemporer ini adalah bukti lebih lanjut dari keserbabisaan Ismail, yang harus diterima dengan senang hati oleh sinema Indonesia, dalam lanskap apa pun."[4] Penghargaan
Referensi
Pranala luar |