Aragonit
Aragonit adalah mineral karbonat, salah satu dari dua bentuk kristal kalsium karbonat, CaCO3 (bentuk lainnya adalah mineral kalsit dan vaterit), yang paling umum terdapat di alam. Mineral ini dibentuk oleh proses biologis dan fisika, termasuk presipitasi dari lingkungan laut dan air tawar. Kisi kristal aragonit berbeda dari kalsit, menghasilkan bentuk kristal yang berbeda, yaitu sistem kristal ortorombik dengan kristal menjarum. Pengembaran berulang menunjukkan bentuk pseudo-heksagonal. Aragonit mungkin berbentuk meniang atau menyerat, terkadang berbentuk stalaktit bercabang yang disebut flos-ferri ("bunga besi") terkait hubungannya dengan bijih di tambang besi Kärnten. KeberadaanLokasi tipe untuk aragonit adalah Molina de Aragón (Guadalajara, Spanyol), 25 km dari Aragon yang dinamai pada tahun 1797.[1] Sebuah gua aragonit, Gua Aragonit Ochtinská, terletak di Slovakia. Di Amerika Serikat, aragonit berbentuk stalaktit dan "bunga gua" (antodit) yang diketahui berasal dari Gua Carlsbad dan gua lainnya. Endapan pasir aragonit oolitik besar ditemukan di dasar laut Bahama. Aragonit merupakan polimorf tekanan tinggi dari kalsium karbonat. Dengan demikian, keberadaannya terletak pada batuan metamorf bertekanan tinggi seperti yang terbentuk pada zona subduksi. Aragonit terbentuk secara alami di hampir semua cangkang moluska, dan sebagai endoskeleton berkapur dari karang air hangat dan dingin (Scleractinia). Beberapa serpulidae memiliki tabung aragonitik. Karena pengendapan mineral pada cangkang moluska sangat dikendalikan secara biologis, beberapa bentuk kristal berbeda dari aragonit anorganik. Pada beberapa moluska, seluruh cangkangnya adalah aragonit; di moluska lain, aragonit hanya membentuk bagian diskret dari kulit bimineralis (aragonit ditambah kalsit). Lapisan nakre pada fosil cangkang aragonit dari amonit yang telah punah membentuk matetial iridesens yang disebut amolit. Aragonit juga terbentuk di laut dan di gua sebagai endapan anorganik yang disebut semen laut dan speleotem. Aragonit tidak jarang berada pada serpentinit dengan larutan Mg di dalam pori yang tinggi tampaknya menghambat pertumbuhan kalsit dan meningkatkan presipitasi aragonit. Aragonit metastabil pada tekanan rendah di dekat permukaan bumi dan dengan demikian biasanya tergantikan oleh kalsit di dalam fosil. Aragonit yang lebih tua dari Periode Kapur pada dasarnya tidak diketahui.[4] Aragonit juga dapat disintesis dengan menambahkan larutan kalsium klorida ke dalam larutan natrium karbonat pada suhu di atas 60 °C (140 °F) atau campuran air-etanol pada suhu ruangan.[5] Sifat fisikAragonit secara termodinamika tidak stabil pada temperatur dan tekanan standar, dan cenderung berubah menjadi kalsit pada skala 107 hingga 108 tahun. Mineral vaterit, juga dikenal sebagai μ-CaCO3, merupakan fase kalsium karbonat lain yang metastabil pada kondisi sekitar tipikal permukaan bumi, dan terurai bahkan lebih mudah dibandingkan dengan aragonit.[6] PenggunaanDi dalam akuarium, aragonit dianggap penting untuk mereplikasi kondisi terumbu karang. Aragonit menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk kehidupan laut dan juga menjaga pH air mendekati pH alaminya, untuk mencegah pelarutan kalsium karbonat biogenik.[7] Aragonit telah berhasil diuji untuk menghilangkan polutan, seperti seng, kobalt, dan timbal dari limbah yang terkontaminasi zat tersebut.[8] Galeri
Lihat jugaReferensi
Pranala luar |