ApparAppar (Tamil: அப்பர்), yang juga dikenal sebagai Tirunavukkaracar (Tamil: திருநாவுக்கரசர், romanisasi: Tirunāvukkaracar) atau Navukkarasar, adalah seorang penyair-sainta Shaiva dari Tamil abad ke-7[1]. Lahir dalam keluarga petani Shaiva dan dibesarkan oleh saudarinya setelah menjadi yatim piatu, ia diperkirakan hidup antara tahun 570 dan 650 Masehi. Appar menulis 4.900 himne devosional untuk dewa Siwa, dari jumlah tersebut 313 yang bertahan dan kini tergabung dalam volume 4 hingga 6 Tirumurai. Ia adalah salah satu dari enam puluh tiga Nayanar yang dihormati dan lebih tua dari Sambandar.[2] Kehidupan ApparInformasi tentang kehidupan Appar banyak ditemukan dalam himne-himnenya yang diwariskan secara lisan, dan lebih banyak detail tentang hidupnya dicatat dalam teks-teks yang ditulis sekitar empat abad setelah kematiannya, seperti dalam Periya Puranam karya Sekkizhar, yang mengisahkan kehidupan legendaris Appar dalam 428 bait.[3] Appar lahir sekitar akhir abad ke-6, kemungkinan antara 570 hingga 596 M. Beberapa ahli menganggapnya hidup sedikit lebih lambat, pada awal abad ke-7. Ia berasal dari keluarga Vellalar dan diberi nama masa kecil Marunikkiyar. Setelah menjadi yatim piatu, ia dibesarkan oleh saudarinya, Thilagavathiar, yang setelah kehilangan tunangannya dalam perang, mengabdikan hidupnya untuk Shaivisme dan merawat adiknya.[4] Jainisme ke ShaivismeBerbeda dengan saudarinya, Appar memilih untuk menganut Jainisme. Ia meninggalkan rumah dan bergabung dengan sebuah biara Jain, di mana ia mendapat nama baru Dharmasena (Tarumacenar)[5]. Ia mempelajari ajaran Jainisme dan setelah beberapa waktu menjadi pemimpin biara Jain di Tiruppatirippuliyur. Namun, setelah menderita sakit perut yang parah, Dharmasena memutuskan untuk kembali ke rumah. Saudarinya memberinya Tiruniru (abu suci) dan mengajarkannya mantra lima suku kata “namaccivaya” (Namah Shivaya)[6]. Mereka kemudian pergi bersama ke kuil Shiva di Atikai, di sana ia secara spontan menciptakan himne pertama dari Tevaram. Saat ia menyanyikan bait kedua, ia disembuhkan secara ajaib dari sakit perutnya[7]. Sejak saat itu, ia dikenal sebagai Navukkaracar (dari bahasa Sansekerta: Vagisa, “raja ucapan”) atau lebih dikenal dengan sebutan Appar. Ia pun meninggalkan Jainisme dan menjadi seorang pengikut setia Shiva.[8] Karya ApparHimne-himne Appar sangat penuh devosi kepada Siwa, namun beberapa bait juga mengungkapkan penyesalannya atas masa-masa kehidupannya dalam Jainisme. Dalam himne Tevaram IV.39 dan lainnya, ia mengkritik praktik monastik Jain yang tidak menjaga kebersihan tubuh, meninggalkan kebiasaan menyikat gigi, serta asketisme yang ia anggap keras dan tidak manusiawi[9]. Ia juga menganggap doktrin pallurai (anekantavada) sebagai relativisme yang kontradiktif, serta mengkritik kemunafikan dalam menghindari dunia dan pekerjaan, namun tetap meminta makanan dari dunia yang sama[10]. Lihat PulaReferensi
|