Antiblok (aditif)Antiblok (Anti-blocking) adalah suatu aditif dalam proses produksi plastik yang memiliki fungsi atau kegunaan untuk mengurangi gesekan pada permukaan polimer dengan barang plastik lainnya sehingga memudahkan pada waktu memisahkan, begitu juga dalam proses penanganan berikutnya.[1] Pada penggunaan akhir antiblok diaplikasikan misalnya pada kantong plastik, menjadi tidak sukar dibuka dan bersifat licin (slip).[1][2] Antiblok anorganik tradisional dibuat dari bahan silika yang ditambahkan kedalam polimer film, namun jenis ini memiliki dampak terhadap berkurangnya kejernihan (transparent) dari lembaran polimer itu sendiri.[1][2] Didalam proses blowing film, antiblock juga mengacu kepada istilah yang menggambarkan suatu tindakan pencegahan terhadap lembaran plastik film agar tidak saling menempel satu sama lainnya.[1] Yang mana lembaran film poliolefin cenderung saling menempel satu sama lainnya dikarenakan adanya interaksi "van der waals" yang kuat, atau adanya muatan elektrostatik saat lembaran plastik saling mendekat, begitu juga kontak yang terjadi pada waktu proses produksi akan memberikan dampak elektrostatik terhadap poliolefin.[1] KegunaanPenggunaan antiblok sekaligus memecahkan dua masalah utama yang sering dihadapi dalam industri perfilman (baik selama pembuatan atau penggunaan):
Cara kerjaUntuk menghindari risiko lengket saat terjadi kontak, partikulat dimasukan kedalam film dengan konsentrasi yang sangat tipis.[1] Dengan maksud memberikan lapisan pada permukaan, untuk meminimalkan area kontak pada lapisan film; jarak antara lembaran film dimaksimalkan dan elektrostatik dapat ditekan.[1] Mineral yang digunakan dalam aplikasi ini, harus tidak berdapak terhadap sifat mekanik film itu sendiri; tidak memberi dampak berkabut, warna, sehingga mengurangi kejernihan dan kilau (glossy) dari lembaran filmnya.[1] Beberapa mineral yang digunakan untuk tujuan ini seperti: talek, kaolin dikasinasi, kristobalit, endapan silika, tanah diatom (diatomaceous earth), mika, kalsium karbonat, kalsium sulfat (anhidrit), magnesium karbonat, magnesium sulfat, dan feldspars.[1] Alternatif organik yang digunakan untuk anti-blocking atau anti stick adalah amida, amida asam lemak, asam lemak, garam asam lemak, Silikon, atau yang lainnya.[1] Mekanisme kerja antiblocking organik, berbeda dengan antiblocking anorganik.[1] aditif anorganik, bermigrasi ke permukaan film saat proses pendinginan berlangsung dan membentuk lapisan pelepas.[1] aditive organik memiliki sifat pemblokiran yang kurang bagus dibanding dengan anorganik, tetapi memiliki efek slip yang lebih baik.[1] Macam material antiblokPilihan antiblock tergantung kepada polimer yang digunakan dan persyaratan kualitas akhir produk, jenis yang banyak beredar diantaranya:
Sering slip dan antiblock aditif digunakan bersamaan untuk memberikan keseimbangan antara slip dan kinerja antiblok.[4] Lihat pulaPranala luar
Referensi |