Ampar-Ampar PisangAmpar-ampar Pisang adalah lagu daerah Indonesia berbahasa Banjar, ciptaan Hamiedan AC.[1] Lagu ini bercerita tentang pisang yang diolah dengan cara diamparkan/dijemur dalam proses pengolahan pisang menjadi makanan khas. Lagu ini merupakan lagu khas dari Kalimantan Selatan dan dinyanyikan oleh anak-anak sebagai lagu pengiring dalam permainan. Dalam permainan yang diiringi dengan lagu Ampar-Ampar pisang ini diikuti oleh beberapa anak sambil bernyanyi dan seiring dengan berakhirnya lagu ini anak terakhir disentuh, kemudian anak tersebut melipat kakinya ibarat kaki yang buntung karena digigit bulus. Sang anak yang melipat kakinya tersebut berarti telah kalah dalam permainan tersebut. Lagu ini juga menggambarkan kebiasaan masyarakat Kalimantan Selatan yang suka menyusun buah pisang yang mulai masak. Kalaupun sudah masak dan hanya sebiji, anak-anak mulai menggerumuti pisang tersebut dan memakannya. Anak-anak tersebut memakan pisang dengan lahap seperti api memakan batang kayu. LirikWikibooks memiliki informasi lebih lanjut di:
Ampar-ampar pisang Pisangku balum masak Masak sabigi, dihurung bari-bari Masak sabigi, dihurung bari-bari Manggalepak, manggalepok Patah kayu bengkok Bengkok dimakan api, apinya canculupan Bengkok dimakan api, apinya canculupan Nang mana batis kutung, dikitip bidawang Nang mana batis kutung, dikitip bidawang Arti LirikSusun-susun pisang Pisangku belum masak Masak sebuah, dipenuhi bari-bari Masak sebuah, dipenuhi bari-bari Manggalepak, manggalepok (bunyi dahan/kayu yang patah) Patah kayu yang bengkok Yang bengkok dilalap api, apinya hampir padam Yang bengkok dilalap api, apinya hampir padam Yang mana kaki buntung, digigit bulus Yang mana kaki buntung, digigit bulus[2] Lihat pulaReferensi
|