Amarta Faza, yang lebih dikenal dengan nama panggilan Pasha, lahir di Malang, Jawa Timur, pada 24 Mei 1986. Ia menunjukkan minat yang besar dalam organisasi sejak masa sekolah, aktif dalam kegiatan kepramukaan, OSIS, dan Paskibra. Pasha menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya Malang dengan predikat cumlaude. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang sosial politik di Universitas Muhammadiyah Malang.
Karier Arsitektur
Sebagai seorang arsitek, Amarta Faza telah terlibat dalam berbagai proyek yang mencakup desain residensial, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan desain urban. Ia telah menerima beberapa penghargaan atas karyanya, termasuk Merit Prize dalam ASEAN Young Engineer Design Competition pada tahun 2010 yang diadakan di Kuala Lumpur.
Amarta Faza juga terlibat dalam merespons tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Sebagai Ketua Fraksi NasDem[8][9], Faza membuka ruang bagi Aremania, kelompok suporter Arema FC, untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait tragedi tersebut. Ia mendukung pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk menyelidiki insiden tersebut dan berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak Aremania. Faza juga menyatakan bahwa DPRD Kabupaten Malang siap menerima aspirasi masyarakat dan membuka ruang untuk rapat dengar pendapat (RDP) terkait masalah ini
Dukungan terhadap Penerbitan Sertifikat Hak Milik untuk Petani Kalibakar
Faza[10] juga aktif dalam memperjuangkan hak-hak petani[11] di Kabupaten Malang. Salah satunya adalah mediasi & advokasi atas aspirasi penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM)[12][13] bagi ribuan petani penggarap lahan Kalibakar[14]. Amarta Faza memainkan peran penting dalam mediasi konflik tanah di Kalibakar yang melibatkan masyarakat Desa Kalibakar ,PTPN XII dan pemerintah daerah.