Alfamart
PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (atau lebih dikenal dengan nama dagang Alfamart) adalah sebuah perusahaan perdagangan ritel yang berkantor pusat di Tangerang. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini memiliki 34 pusat distribusi dan 19.000 minimarket yang tersebar di seluruh Indonesia.[1][2] SejarahCikal bakal Alfamart didirikan oleh perusahaan rokok HM Sampoerna.[3] Bisnis utamanya pun bukan minimarket seperti saat ini, melainkan distribusi produk-produk rokok Sampoerna.[4][5] Dalam perkembangannya, perusahaan ini juga memiliki anak usaha seperti PT Alfa Retailindo yang mengelola bisnis swalayan bernama Alfa Supermarket.[6][7] Sebagai bagian pengembangan usaha ritel Alfa Retailindo, pada tanggal 27 Juli 1999, didirikan PT Alfa Mitramart Utama yang 51% kepemilikannya dipegang perusahaan tersebut. Alfa Mitramart Utama bergerak di bisnis minimarket dengan merek "Alfa Minimart", yang gerai pertamanya berlokasi di Karawaci, Tangerang dan dibuka pada tanggal 18 Oktober 1999.[8][9] Baik Alfa Retailindo dan Alfa Mitramart sendiri dirintis Sampoerna bersama dengan Djoko Susanto, seorang pedagang dan distributor rokok Sampoerna yang belakangan menjadi eksekutif di raksasa rokok tersebut.[10][8] Pada tanggal 27 Juni 2002, PT Sumber Alfaria Trijaya menjual mayoritas kepemilikannya di Alfa Retailindo kepada perusahaan milik Djoko, PT Sigmantara Alfindo.[11] Saham Sumber Alfaria yang tersisa di Alfa Retailindo kemudian dialihkan ke induknya, HM Sampoerna.[12] Kemudian, pada 1 Agustus 2002, Alfa Minimart (PT Alfa Mitramart Utama) dilepaskan dari Alfa Retailindo dan menjadi anak usaha langsung PT Sumber Alfaria Trijaya.[9] Saat itu, Alfa Minimarket sudah memiliki 141 gerai, dan belakangan PT Sumber Alfaria Trijaya mengganti usaha utamanya dari perdagangan dan distribusi berbagai macam produk menjadi pengendali baru gerai-gerai Alfa Minimart. Di tanggal 1 Januari 2003, toko-toko Alfa Minimart berganti nama menjadi Alfamart,[3] yang kemudian berkembang menjadi 800 gerai.[8] Meskipun demikian, struktur kepemilikan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) tetap sama, yaitu dikuasai oleh HM Sampoerna, sisanya Djoko dengan kepemilikan 30%.[9] Pada tahun 2005, tercatat Alfamart sudah memiliki 1.200 gerai, baik dimiliki sendiri maupun waralaba.[13] Ketika akhirnya pemilik HM Sampoerna, Putera Sampoerna (dan juga rekan dekat Djoko) melepas bisnis rokoknya kepada Philip Morris, Djoko sempat khawatir bahwa ia akan disingkirkan dari pimpinan dan kepemilikan 30% di Alfamart oleh Philip Morris, sehingga ia mendirikan gerai Alfa Express sebagai antisipasi. Namun, Djoko beruntung karena raksasa tembakau dunia itu tidak tertarik pada bisnis ritel karena bukan dianggap bidang usahanya.[8] Pada 14 Juli 2006, perusahaan Djoko, PT Sigmantara Alfindo, memboyong 70% saham PT Sumber Alfaria Trijaya dari tangan HM Sampoerna, yang transaksinya kemudian tuntas dilaksanakan pada 15 Desember 2006.[14][15] Maka, sejak saat itu, Djoko menjadi pengendali gerai minimarket yang pada tahun 2007 sudah mencapai 5.500 gerai di seluruh Indonesia ini.[10] Pada tanggal 15 Januari 2009, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, saat itu melepas 343 juta sahamnya dengan harga penawaran Rp 395.[16] Pada tahun 2012, perusahaan ini mendirikan Sumber Indah Lestari agar dapat berbisnis di bidang kesehatan dan kecantikan. Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai mengakuisisi saham Midi Utama Indonesia serta mendirikan Alfamart Retail Asia. Pada tahun 2014, bersama SM Investments Corporation, Alfamart Retail Asia mendirikan sebuah perusahaan patungan bernama Alfamart Trading Philippines agar dapat mengembangkan merek Alfamart di Filipina. Perusahaan ini kemudian juga mengakuisisi mayoritas saham Midi Utama Indonesia. Pada tahun 2015, perusahaan ini mendirikan Sumber Trijaya Lestari agar dapat menyediakan layanan e-commerce dengan nama "Alfacart". Pada tahun 2016, perusahaan ini meluncurkan AlfaMind, gerai virtual pertama di Indonesia dengan teknologi augmented reality. Alfamart Trading Philippines kemudian juga membuka gerai pertamanya di Filipina, tepatnya di Trece Martires.[17][18][19] Pada tahun 2017, perusahaan ini mendirikan Sumber Wahana Sejahtera agar dapat menyediakan layanan pengiriman paket. Pada tahun 2019, perusahaan ini meluncurkan aplikasi Alfagift untuk memudahkan pengguna dalam mengetahui promosi yang sedang diadakan. Perusahaan ini kemudian juga mengakuisisi 75% saham Global Loyalti Indonesia.[2][1] Pada tanggal 11 November 2020, Alfamart Trading Philippines meresmikan gerai minimarketnya yang ke-1000, yakni di Tagum.[20] Alfamart Trading Philippines pun berencana terus menambah jumlah gerai minimarketnya di Filipina, terutama di Cebu, Davao, Cagayan de Oro, dan Zamboanga.[21][22] Kontroversi
Lihat jugaReferensi
Pranala luar
|