Alexandra Askandar
Alexandra Askandar, yang sering dikenal dengan nama "Xandra," lahir pada tahun 1972 di Medan, Sumatra Utara, Indonesia. Ia dibesarkan dalam keluarga yang sangat dekat dengan sektor perbankan, karena ayahnya, Askandar, adalah seorang bankir senior di Indonesia. Latar belakang ini memberinya paparan awal terhadap industri keuangan, yang kemudian membentuk jalur kariernya di masa depan. Pendidikan dan KarierPendidikan Alexandra meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), salah satu universitas terbaik di negara ini. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya dengan meraih gelar MBA dari Boston University di Amerika Serikat. Fondasi akademis yang kuat ini membekalinya dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan mendorong kemajuannya yang cepat di industri perbankan. Karier
Alexandra Askandar memulai perjalanan profesionalnya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2000, dimulai sebagai Assistant Vice President. Selama dua dekade, ia secara konsisten naik dalam organisasi, menunjukkan keterampilan kepemimpinan dan strategis yang luar biasa. Pada tahun 2008, ia diangkat menjadi Vice President Corporate Banking, posisi yang dipegangnya hingga tahun 2016, sebelum dipromosikan menjadi Senior Vice President Corporate Banking. Pada tahun 2018, Alexandra mengambil peran sebagai Senior Executive Vice President dan diangkat menjadi Komisaris PT Mandiri Sekuritas. Ia terus naik dalam organisasi, menjadi Direktur Hubungan Kelembagaan (2018-2019) dan kemudian Direktur Corporate Banking (2019-2020). Pada Oktober 2020, Alexandra diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan pelantikan resmi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Kepemimpinannya diakui pada tahun 2024 ketika ia dinobatkan sebagai salah satu "Top 500 Most Outstanding Women." Alexandra memainkan peran penting dalam mengawasi pembentukan unit Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) bank, mengintegrasikan praktik berkelanjutan ke dalam operasi bisnis, dan menjadi advokat bagi keragaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) dalam organisasi. Penghargaan
Mendorong Inisiatif ESG di Bank MandiriDi bawah kepemimpinan Alexandra, Bank Mandiri telah menjadi pemain penting dalam mendorong inisiatif Environmental, Social, and Governance (ESG) di Indonesia. Dia ditunjuk untuk memimpin unit ESG yang didirikan pada tahun 2022 dengan tujuan memastikan integrasi prinsip ESG ke dalam operasi dan bisnis inti bank. Unit ini, yang berfungsi sebagai menara kontrol, bertujuan untuk menyelaraskan praktik berkelanjutan dengan strategi bisnis, serta memastikan bahwa nasabah dan pemangku kepentingan terlibat dalam perjalanan ESG jangka panjang. Bank Mandiri berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) dalam operasionalnya pada tahun 2030 dan dalam pembiayaan pada tahun 2060 atau lebih cepat, sesuai dengan target pemerintah Indonesia. Sebagai pemimpin di pasar hijau dengan pangsa pasar lebih dari 30% di Indonesia, Bank Mandiri fokus pada sektor-sektor kunci seperti energi terbarukan, penggunaan lahan berkelanjutan, dan bangunan ramah lingkungan.[1] Visi Alexandra untuk Bank Mandiri berpusat pada tiga pilar utama dalam strategi ESG: Sustainable Banking, Sustainable Operations, dan Sustainability Beyond Banking.[2] Dengan pilar-pilar ini, bank meluncurkan delapan inisiatif keberlanjutan utama, yang tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan finansial tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Selain itu, Bank Mandiri telah mengembangkan ESG Desk dalam unit Corporate Banking untuk menawarkan solusi keuangan inovatif seperti Green Loans, Social Loans, dan Sustainability-Linked Loans (SLL). ESG Desk juga berfungsi sebagai inkubator untuk membangun keahlian dan memperkuat fondasi bagi Relationship Manager untuk berinteraksi dengan klien terkait topik ESG secara efektif. Meskipun ada tantangan dalam menyeimbangkan peluang investasi iklim dengan kepatuhan terhadap regulasi, Alexandra tetap optimis tentang masa depan pembiayaan iklim di Indonesia. Dia percaya bahwa transisi dari partisipasi sukarela menjadi wajib, seperti pajak karbon, akan secara signifikan mempercepat praktik berkelanjutan di berbagai industri. Advokasi terhadap Keragaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) di Bank MandiriAlexandra Askandar telah menjadi advokat yang vokal untuk keragaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di Bank Mandiri. Menyadari pentingnya pemberdayaan perempuan di tempat kerja, Alexandra telah mendorong berbagai inisiatif untuk mempromosikan kesetaraan gender dan inklusivitas di seluruh organisasi. Dia sangat bangga dengan program seperti Mandiri Women Leader, yang menyediakan bimbingan dan peluang pengembangan karier bagi karyawan perempuan, serta kebijakan yang mendukung ibu bekerja, termasuk ruang laktasi dan fasilitas penitipan anak.[3] Alexandra sangat percaya bahwa perempuan menghadapi tanggung jawab unik, baik di tempat kerja maupun di rumah. Sebagai seorang pemimpin dan ibu, dia memahami perlunya menciptakan lingkungan di mana perempuan merasa didukung dan didengar. Bank Mandiri telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kebutuhan ini, menawarkan cuti menstruasi dan cuti melahirkan kepada tenaga kerja perempuannya, memastikan bahwa mereka memiliki infrastruktur dan sumber daya yang diperlukan untuk berkembang dalam karier mereka. Di bawah kepemimpinan Alexandra, Bank Mandiri tidak hanya memberikan kesempatan yang setara tetapi juga menumbuhkan budaya inklusif yang menghargai kontribusi semua karyawan. Dia mendorong perempuan untuk bermimpi besar, memperdalam pengetahuan, dan bekerja keras untuk melampaui ekspektasi, memberdayakan mereka menjadi pemimpin sukses. Gaya kepemimpinan Alexandra mencerminkan kekuatan perempuan sebagai pemimpin. Dia dikenal dengan keterlibatannya yang aktif dalam proses pengambilan keputusan, menghargai masukan tim, dan mendorong kolaborasi dalam timnya. Meskipun perempuan menghadapi tantangan yang lebih besar dalam peran kepemimpinan, Alexandra sangat yakin bahwa dengan ketekunan dan kerja keras, perempuan dapat menjadi pemimpin hebat yang memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang. Dia terus menginspirasi perempuan lain untuk mengejar posisi kepemimpinan dan menantang norma-norma tradisional. Menginspirasi Perempuan IndonesiaDi luar kepemimpinannya dalam mendorong inisiatif ESG dan DEI di Bank Mandiri, Alexandra Askandar sangat berkomitmen untuk memberdayakan perempuan Indonesia, khususnya perempuan muda di seluruh negeri. Dia bersemangat menginspirasi mereka untuk mengejar ambisi mereka dan melampaui batasan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional mereka. Melalui perjalanannya sendiri, Alexandra telah menjadi panutan, menunjukkan bahwa perempuan dapat mencapai keunggulan dalam peran kepemimpinan yang secara tradisional didominasi oleh pria.[4] Dedikasinya terhadap pemberdayaan perempuan tercermin dalam partisipasinya yang aktif dalam program bimbingan seperti Mandiri Women Leader, di mana dia membimbing dan mendukung pemimpin perempuan yang sedang berkembang. Advokasi Alexandra melampaui tempat kerja karena dia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung perempuan untuk berkembang, menyeimbangkan peran mera di rumah dan dalam karier mereka. Referensi
|