Al-Walid bin Uqbah
Al-Walīd bin Uqbah bin Abī Muʿaiṭh (bahasa Arab: الْوَلِيْد بِن عُقبَة بِن أَبِيّ مُعَيْط, meninggal 680) adalah gubernur Kufah pada 645/46–649/50 pada masa pemerintahan saudara tirinya, Khalifah Utsman bin Affan (berkuasa 644–656). BiografiAl-Walid lahir di Makkah. Ayahnya adalah Uqbah bin Abi Mu'aith berasal dari Bani Umayyah dan ibunya bernama Arwa binti Kuraiz berasal dari Bani Rabi'ah. Kedua orang tuanya berasal dari Bani Abdu Syams dari suku Quraisy di Makkah. Ia juga merupakan saudara tiri dari pihak ibu Utsman bin Affan, seorang anggota Bani Umayyah yang kemudian menjadi khalifah pada tahun 644. Seperti kebanyakan penduduk Makkah pada saat itu, keluarganya adalah seorang musyrik dan menentang Nabi Muhammad. Ayahnya terbunuh dalam Pertempuran Badar saat melawan kaum Muslim Makkah pada tahun 624. Namun, Al-Walid masuk Islam saat Penaklukan Makkah pada tahun 630. Nabi Muhammad menunjuknya sebagai penanggung jawab sedekah dari suku Arab Bani Musthaliq.[1] Al-Walid kemudian turut serta dalam Penaklukan Suriah, ketika Iyadh bin Ghanam mengirimnya untuk menaklukkan benteng suku Rabi'ah dan Tanukh di Al-Jazirah, dalam upaya untuk meringankan tekanan koalisi Bizantium terhadap Emesa.[2] Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab (berkuasa 634–644), Al-Walid diangkat sebagai penanggung jawab sedekah dari suku Bani Taghlib di Al-Jazirah.[1] Saudara laki-lakinya, Utsman, mengangkatnya sebagai gubernur Kufah pada tahun 645/46[1] untuk menggantikan Sa'ad bin Abi Waqqash.[3] Ia dituduh minum-minuman keras ketika menjabat,[4] sehingga memaksa Utsman untuk memanggilnya kembali pada tahun 649/50.[1] Al-Walid lalu dihukum dengan hukuman cambuk, dan diriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib yang mencambuknya.[4] Utsman kemudian mengangkat Sa'id bin al-Ash sebagai penggantinya.[5] Al-Walid melarikan diri ke Al-Jazirah setelah pembunuhan Utsman pada tahun 656 dan meninggal di Ar-Raqqah pada tahun 680.[1] KeluargaKunyah Al-Walid adalah Abu Wahb.[6] Ia memiliki saudara-saudara yang bernama Umarah, Khalid, Hisyam, dan Ummu Kultsum.[7][8] Hisyam ini adalah kakek buyut dari Al-Walid bin Hisyam bin Muawiyah bin Hisyam yang merupakan jenderal pasukan pada masa kekhalifahan Al-Walid bin Abdul Malik,[9][8] sementara Ummu Kultsum adalah seorang sahabat dari kalangan perempuan yang ikut hijrah.[8] Pasangan dan anak
Di antara putra-putra Al-Walid adalah Aban, yang merupakan gubernur Hims, Qinnasrin (bersama dengan provinsi al-Jazirah) dan Armenia untuk Khalifah Marwan bin al-Hakam dan Abdul Malik bin Marwan.[10] Putranya yang lain, Utsman, pernah diangkat menjadi gubernur Armenia oleh Abdul Malik.[11] Khalid putra Al-Walid bin Uqbah, adalah orang yang diutus Maslamah bin Abdul Malik bersama sebagian pasukannya untuk mengirim kepala Yazid bin al-Muhallab kepada Khalifah Yazid bin Abdul Malik setelah kekalahan Ibnu al-Muhallab dalam pemberontakannya.[12] Abu Qathifah Amr bin Al-Walid adalah seorang penyair yang diusir dari Madinah bersama sekelompok Bani Umayyah lainnya ketika Abdullah bin az-Zubair menjadi khalifah.[13] Referensi
Daftar pustaka
|