Al-MalikiyahAl-Malikiyah (bahasa Arab: ٱلْمَالِكِيَّة) atau yang bisa juga disebut dengan nama Derik[1], adalah sebuah kota kecil berpenduduk orang Suriah di dalam Kegubernuran Al-Hasakah. Kota ini merupakan pusat administratif dari sebuah distrik yang juga bernama sama. Kota ini terletak di dekat perbatasan dengan Turki dan Irak.[2] Menjadikan demografi penduduknya cukup majemuk yang terdiri dari etnis Kurdi, Asiria dan Arab.[2] EtimologiAda dua teori yang dapat menjelaskan asal-usul penamaan lokal (dipengaruhi orang Suriah dan orang Kurdi) yang mempengaruhi nama kota ini. Teori pertama menyebut jika nama Derik didapatkan dari nama sebuah biara tua ('dyar' dalam bahasa Suriah) yang terletak disekitar wilayah tersebut. Teori lain berargumen jika "Dêrik" berakar dari kata dalam bahasa Kurdi 'du rek' yang berarti 'dua jalan'. Pada tahun 1957, kota ini diberi nama 'Al-Malikiyah' seperti sekarang. Al-Malikiyah berasal dari nama seorang perwira Angkatan Darat Suriah Adnan al-Malki. Kemudian di tahun 1977, sebuah peraturan dikeluarkan untuk melarang penggunaan nama non-Arab pada tempat yang bertujuan untuk menghapus eksistensi sejarah orang Kurdi.[3] SejarahKota ini terletak di tengah-tengah antara tanah datar Hesinyan, sungai Safan dan sungai Tigris. Wilayah ini dikuasai oleh keemiran Botan Kurdi sampai tahun 1848 dan sebagian besar dihuni oleh suku Kurdi Hesinyan, yang menjadi asal muasal nama dataran tersebut.[4] Sebelum menjadi sebuah kota, awalnya pemukiman ini berbentuk desa. Desa Derik diberikan oleh pangeran Bedirkhan Botani kepada Hemko Hesinî, yang merupakan pemimpin militer kerajaan Botan di tahun-tahun terakhir jabatannya, oleh karena itu kota ini memiliki nama panggilan lainnya yakni Dêrka Hemko. Setelah Perang Dunia I, Prancis meminta bantuan dari suku Kurdi Milli untuk menguasai seluruh wilayah timur sungai Efrat hingga Tigris. Prancis memilih desa Ayn Dywar sebagai pusat wilayahnya, namun pada tahun 1927 mereka memindahkan pusat administrasi ke Derik. Sejak saat itulah desa berkembang menjadi kota. DemografiPada tahun 2004, kota Al-Malikiyah memiliki populasi sebesar 26.311 jiwa.[5] Populasi ini sebagian besar terdiri dari orang Arab, etnis Kurdi, orang Kasdim dan Asiria dengan sejumlah kecil populasi etnis Armenia.[6] Bagian utara kota ini separuhnya dihuni oleh Muslim Kurdi, dan bagian selatan oleh orang Asiria dan Armenia. Sebagai pusat perekonomian suatu wilayah, kota ini biasanya dipenuhi oleh masyarakat dari desa dan kota sekitarnya, terutama pada pagi hari. Kota Al-Malikiyah telah mengalami perubahan drastis karena urbanisasi dan pengembangan real estat dalam beberapa tahun belakangan ini. Tokoh pentingFigur penting yang berasal dari kota ini:
Daftar referensi
|