Al-Aqra' bin Habis
Kisah KeislamannyaAqra' bin Habis merupakan salah satu tokoh terhormat di kalangan Arab, khususnya keturunan bani Tamim baik dalam periode jahiliyah maupun pasca islam. Ia merupakan sosok yang memanggil Nabi Muhammad dari balik hijab sewaktu menjadi utusan Bani Tamim sehingga turunlah teguran untuknya pada surat al-Hujurat, karena saat itu ia berkata: wahai Muhammad! sungguh pujianku (padamu) adalah sebuah hiasan (yang patut dibanggakan), sedangkan celaanku adalah (akan menjadi) aib (untukmu).[2] Ia juga merupakan sosok yang dikisahkan dalam sebuah hadits dimana ia melihat Nabi menciumi cucunya Hasan bin Ali kemudian berkata bahwa ia memiliki sepuluh orang anak namun belum pernah sekalipun mencium mereka, kemudian Nabi bersabda : "Barangsiapa tiada menyayangi maka ia tidak akan dikasihi (Allah)". Ketika Ali bin Abi Thalib menyerahkan ghanimah dari penaklukkan Yaman kepada Nabi Muhammad, Nabi kemudian membaginya menjadi empat, salah satunya beliau berikan kepada Aqra', begitupula dalam peristiwa perang Hunain, Aqra' bin Habis mendapatkan jatah ghanimah dari Nabi Muhammad berupa 100 ekor unta. Aqra' menjadi bagian penting dari setiap pertempuran yang dipimpin oleh Khalid bin Walid dalam berbagai usaha penaklukkan, seperti perang Yamamah, Daumatul Jandal, Iraq, dan penaklukkan kota Anbar sebelah barat Iraq.[3] WafatBeliau wafat sebagai seorang syahid dalam pertempuran penaklukkan kota Jouzjan di Afghanistan pada tahun 31 H, atau pada masa kekhilafahan Ustman bin 'Affan dan Al-Radi Al-Shatibi menyebutkan bahwa dia syahid dalam pertempuran Yarmuk dengan sepuluh putranya pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab.[4] Referensi |