Akademi Militer HomsAkademi Militer Homs (Bahasa Arab: الكلية العسكرية بحمص) adalah sebuah institusi pendidikan dan pelatihan militer (sekolah pendidikan militer) milik Angkatan Bersenjata Suriah yang berlokasi di Kota Homs, Suriah. SejarahPembentukanAwal pembentukan akademi militer ini dilakukan pada masa Mandat Prancis di Suriah dan Lebanon, tepatnya pada tahun 1933. Pada masa pemerintahan Prancis, akademi ini memberikan pelatihan perwira untuk Troupes Speciales du Levant, sebuah satuan militer yang terdiri dari warga Suriah dan Lebanon yang direkrut secara lokal. Satuan ini merupakan bagian dari Tentara Syam (Armée du Levant).[1][2] Akademi militer ini terus beroperasi bahkan setelah Mandat Prancis berakhir pada tahun 1943, melewati berbagai perubahan politik. Hingga kini, ia tetap menjadi lembaga pendidikan militer tertua dan terbesar di Suriah.[3] Awalnya, akademi ini umumnya melatih perwira infanteri. Lulusan yang memilih cabang militer lain akan melanjutkan pendidikan khusus di sekolah-sekolah militer khusus lainnya. Seringkali, lulusan terbaik dipilih untuk melanjutkan studi di akademi militer di Uni Soviet.[4] Akademi Homs menerima peserta calon siswa yang tidak mengenyam bangku pendidikan tinggi. Selain itu, akademi ini menawarkan jalur karier yang cukup cepat bagi para lulusannya. Selain banyaknya warga Suriah dan Lebanon yang dilatih di sini, akademi ini juga melatih perwira Prancis yang tidak dapat masuk akademi serupa di Prancis karena latar belakang sosial atau pendidikan mereka.[5] Perang Saudara SuriahPada tanggal 23 Juli 2011, ada laporan tentang ledakan di Akademi Homs saat awal-awal Perang Saudara Suriah.[6] Namun, militer Suriah menyangkal itu.[6] Pada 15 April 2012, tentara Suriah menyerang lingkungan al-Waer dari Akademi Homs selama konfrontasi militer di kota tersebut.[7] Pada 30 Agustus 2013, akademi tersebut dikosongkan dan peralatan militernya dipindahkan untuk menghindari kemungkinan serangan udara dari Amerika Serikat setelah serangan kimia Ghouta.[8] Serangan pesawat nirawak 2023Pada 5 Oktober 2023, setidaknya 112 orang tewas dan 240 lainnya terluka dalam sebuah serangan pesawat nirawak kamikaze (drone bermuatan bahan peledak).[9] Insiden serangan ini terjadi saat upacara kelulusan para perwira.[10] Pemerintah Suriah di Damaskus menyalahkan kelompok teroris Tahrir al-Sham sebagai biang kerok dalam serangan ini.[11] Daftar referensi
|