Agrowisata Kaligua

Agrowisata Kaligua adalah kawasan wisata agro dataran tinggi yang terletak di antara Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, di bagian utara dengan Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah di bagian selatan. Tepatnya di wilayah Brebes bagian selatan yang berbatasan dengan Banyumas, secara letak Agrowisata Kaligua lebih dekat serta mudah di akses dari Kota Purwokerto, daripada Brebes Kota, maupun Kota Tegal. Agrowisata Kaligua dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah dan merupakan diversifikasi usaha untuk meningkatkan optimalisasi aset perusahaan dengan daya dukung potensi alam yang indah.

Hasil pengolahan perkebunan teh Kaligua adalah berupa produk hilir teh hitam (black tea) dengan merk “Kaligua” dalam kemasan teh celup dan serbuk. Wisatawan yang berkunjung dapat menikmati hangatnya teh hitam Kaligua di lokasi atau membelinya untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.[1]

Lokasi

Tampilan depan samping Pabrik Teh di Kaligua, Brebes, Jawa Tengah.

Wisata agro Kaligua terletak sekitar 10 kilometer dari arah kota Kecamatan Paguyangan, sekitar 15 kilometer dari Bumiayu dan sekitar 27 kilometer dari Kota Purwokerto. Agrowisata ini terletak di dua wilayah yaitu, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas. Transportasi menuju lokasi dapat ditempuh melalui jalur Pantura via Brebes atau Tegal-Bumiayu-Kaligua, Cirebon-Bumiayu-Kaligua, dan jalur selatan via Purwokerto-Paguyangan-Kaligua. Jalur tersebut melalui jalan utama Tegal-Purwokerto, tepat masuk lewat pertigaan Kaligua, Kretek. Jalan antara Paguyangan-Kaligua berkelok-kelok dan naik-turun.[2]

Geografis

Perkebunan teh Kaligua berada pada ketinggian 1.200 - 2.050 meter dari permukaan laut. Kondisi udara sangat dingin, berkisar 8-22 °C pada musim penghujan dan mencapai 4-12 °C pada musim kemarau. Wilayah perkebunan teh ini hampir selalu diselimuti kabut tebal. Perkebunan ini terletak di lereng barat Gunung Slamet (3.432 m dpl), yang merupakan gunung tertinggi kedua di pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Keindahan salah satu puncak gunung Slamet, yaitu puncak Sakub, dapat dinikmati dari perkebunan teh Kaligua ini. Dari tempat ini, jika udara cerah, juga terlihat keindahan Gunung Ceremai, wilayah Tegal, serta Cilacap.[3][4]

Sejarah

Pasanggrahan di Perkebunan Teh Kaligua, Paguyangan

Perkebunan teh Kaligua merupakan warisan pemerintah kolonial Belanda. Menurut buku Handboek voor Cultuur en Handelsondernemingen in Nederlandsche Indië (J.H. De Bussy). Mencatat empat Konsesi atau Leasing yaitu G. Goring, De Jong, H. Kok dan E.G.T. Gerlach, tertanggal Oktober 1882, sesuai Hak - Hak Konsesi tersebut pada tahun 1889 mulai membudidayakan tanaman Kuno, kemudian di ikuti dengan penanaman teh pada tahun 1895/ 1896. Pada tahun 1896 itu De Jong di angkat sebagai administrator, dengan nama firma John Peet & Co (Berkantor di Kali Besar Barat di Batavia) yang mewakili NV Culture Onderneming. Sebagai penghargaan, makam De Jong masih terawat sampai saat ini di lokasi kebun Kaligua.

Konon pada saat pembanguan pabrik, para pekerja membawa ketel uap dari Paguyangan menuju Kaligua ditempuh dalam waktu 20 hari. Peralatan tersebut dibawa dengan rombongan pekerja yang berjalan kaki naik sepanjang 17 km. Selama proses pengangkutan tersebut, para pekerja pada saat istirahat dihibur oleh kesenian ronggeng Banyumas. Sampai sekarang setiap memperingati HUT pabrik Kaligua setiap tanggal 1 Juni selalu ditampilkan kesenian tradisional tersebut.

Fasilitas

Pemandangan danau di Telaga Ranjeng

Kawasan wisata agro Kaligua memberikan banyak pilihan untuk wisata. Di samping kebun teh, terdapat beberapa situs wisata menarik yang berada di seputaran Kaligua. Misalnya Gua Jepang, Tuk Benih, Gua Angin, serta makam pendiri kebun Van De Jong. Beberapa vila milik perkebunan bisa dimanfaatkan oleh pengunjung yang ingin bermalam.

Untuk melayani wisatawan, pihak perkebunan menyediakan fasilitas homestay (penginapan) yang cukup baik. Di samping itu tersedia pula gedung pertemuan, area outbond, area perkemahan, lapangan olahraga, kafe, pusat layanan kesehatan, sarana ibadah, dan lain-lain. Selain itu, pengunjung dapat memilih beberapa paket wisata yang disediakan.

Penunjang

Keluarga di dermaga di tepi danau Telaga Ranjeng

Tidak jauh dari lokasi tersebut, di sekitar Pandansari, terdapat sebuah tempat wisata yang tergolong langka. Yakni, sebuah telaga yang dihuni jutaan ikan lele jinak (Telaga Ranjeng). Lokasi telaga itu berada di tengah hutan lindung.

Paket Wisata

  • Wisata Edukasi/ilmiah; perkebunan teh, budidaya, persiapan benih, pemeliharaan, panen, pengolahan pabrik, produk siap seduh. Umumnya para pelajar dan mahasiswa sering berkunjung ke Pabrik untuk melihat langsung budidaya teh dan proses pengolahan teh.
  • Wisata Rekreasi Keluarga (Family gathering) dilengkapi taman bermain anak, kolam renang air hangat untuk anak-anak. Umumnya pada hari libur nasional dan hari minggu banyak yang berkunjung ke kebun teh dan telaga Ranjeng.
  • Wisata historis/budaya.
  • Wisata Petualangan ; permainan & outbond dapat juga sebagai pos awal pendakian menuju gunung Slamet. Setiap musim liburan sekolah banyak para siswa yang mengadakan kegiatan kemah, sekaligus outbound. Disamping itu karyawan perusahaan swasta di wilayah Brebes, Tegal, Cirebon, dan Purwokerto juga mengadakan corporate gathering. Perusahaan swasta besar dari Jakarta juga pernah mengadakan pertemuan di kebun Kaligua.
  • Wisata bisnis ; MICE (Meeting, conference, incentif, exhibition)
  • Wisata kebun (stroberi, kubis, kentang, tanaman hias)
  • Wisata olahraga (tennis, sepak bola, bola voli, billyard)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Wisata Kompasiana: Berlibur ke perkebunan teh Kaligua, Diarsipkan 2015-02-16 di Wayback Machine. diakses 16 Feb 2015
  2. ^ Travel Detik: Kebun teh Kaligua, diakses 16 Feb 2015
  3. ^ Potensi Jateng: Pesona agrowisata Kaligua ..., diakses 16 Feb 2015]
  4. ^ Ciri Cara: Agrowisata Kaligua ..., Diarsipkan 2015-02-16 di Wayback Machine. diakses 16 Feb 2015
Kembali kehalaman sebelumnya