Nyamuk Aedes merupakan sejenis nyamuk yang biasanya ditemui di kawasan tropis. Namanya diperoleh dari perkataan Yunani aēdēs, yang berarti "tidak menyenangkan", karena nyamuk ini menyebarkan beberapa penyakit berbahaya bagi manusia[2] seperti demam berdarah dan demam kuning. Ae. albopictus merupakan spesies yang sering ditemui di Asia. Kakinya berbelang hitam putih. Ae. aegypti juga terkenal sebagai penyebar dengue dan demam kuning.[2]
Siklus hidup nyamuk aedes bermula dari telur hingga dewasa dan terjadi kira-kira satu minggu.
Ciri-ciri nyamuk aedes
- Aedes biasa dikenal dengan belang hitam putih pada badan dan kakinya
- Aedes biasanya menggigit pada awal pagi dan waktu senja
- Aedes berkembang biak dalam air jernih yang ditampung, baik di dalam atau di luar rumah
Tempat pembiakan nyamuk aedes
- Dalam Rumah
- Akuarium
- Perangkap semut
- Vas Bunga
- Timba
- Tempayan
- Bak mandi
- Luar Rumah
- Tayar buruk
- Tempurung kelapa
- Botol/gelas pecah yang mengandung air
- Saluran air hujan
- Tempayan
- Pohon Pisang
- Pohon Keladi
- parit yang tersekat
Pencegahan pembiakan nyamuk aedes
- Ganti air dalam tempayan, vas-vas bunga, kolam mandi tiap-tiap minggu dan bersihkanlah hingga bersih sebelum mengisi air yang baru
- Buanglah air dari piring-piring alas vas bunga seminggu sekali dan gosok itu hingga bersih untuk memusnahkan telur nyamuk
- Tutup semua bekas menyimpan air dengan rapat untuk mencegah nyamuk daripada bertelur
- Bekas yang tidak digunakan hendaklah dikumpulkan dan dibuang ke dalam tong sampah atau ditanam
- Periksa saluran atap rumah seminggu sekali untuk membersihkan daun yang menghalangi air mengalir
- Masukkan garam sebanyak 2 sendok teh ke dalam perangkap semut untuk mencegah pembiakan nyamuk
- Peliharalah ikan seperti ikan gapi, papuyu di dalam tangki besar karena akan memakan jentik-jentik.
- Masukkan obat pembunuh jentik-jentik (menurut kadar yang betul) ke dalam semua bekas penyimpanan air, tiga bulan sekali
Referensi
Pranala luar