Abeer Nehme
Abeer adalah artis pertama dari kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) yang menandatangani kontrak rekaman internasional dengan Universal Music, dan telah memproduksi tiga album hingga saat ini, termasuk lagu-lagu hits yang menjadi viral dengan lebih dari 200 juta penayangan. Pada Januari 2024, Abeer menjadi bintang utama Piala Asia FIFA-AFC 2023 yang pertama di Qatar.[4] BiografiAbeer Nehme disebut sebagai "spesialis semua gaya (musik)" karena bakatnya dalam membawakan dialog antara berbagai gaya musik, seperti gaya tradisional Timur, Lebanon, etnik Suriah, gaya religius Bizantium Yunani, serta gaya opera dan Barat modern.[5] Abeer adalah pemain qanun, alat musik tradisional Levant, dan memperoleh gelar sarjana dengan nilai tertinggi yang pernah diperoleh dalam bidang nyanyian oriental dari Universitas Roh Kudus Kaslik.[5] Ia adalah murid Aida Chalhoub, direktur program musik oriental di USEK.[6] Sebagai seorang profesional dalam musik etnik lama, Abeer menerjemahkan, di antara interpretasi lainnya, satu album lengkap nyanyian bahasa Suriah Ortodoks tradisional dengan Orkestra Filharmonik Nasional Suriah di bawah naungan Patriark Suriah Antiokhia, Ignatius Zakka I.[3] Sebagai penyanyi modern Timur, ia memainkan peran utama dalam berbagai drama musikal. Abeer berpartisipasi sebagai tamu kehormatan di antara para selebritas di berbagai festival internasional di seluruh dunia dan tampil sebagai solois di beberapa konser yang diiringi oleh berbagai orkestra filharmonik internasional. Salah satu komposisinya, "Abirou Salati" (Aroma doa saya), merupakan perjalanan melalui berbagai gaya musik, dari tradisi musik lama gereja, tradisi doa dan spiritualisme hingga modernisme umat di abad ke-21.[7] Pada 2009, ia bergabung dengan Jean-Marie Riachi untuk album Belaaks. Lagu "Belaaks" ("Sebaliknya") merupakan duet dengan Ramy Ayach dan merupakan aransemen jazz oriental dari "Quizás, Quizás, Quizás" dalam bahasa Arab Lebanon.[7] Daftar referensi
|